Selasa, 05 Mei 2009

Kesenian Betawi Punya Masa Depan yang Cerah

Suseno/Jhonny Sitorus


Kesenian Betawi memiliki masa depan yang cerah jika dikelola dengan baik. Pendapat ini disampaikan H Nazar Amir, pemain sinetron, dalam acara dialog interaktif pada Pekan Budaya Betawi, di Galeri Cipta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain Nazar Amir, pembicara lain dalam acara tersebut antara lain Rusdi Saleh (Ketua Masyarakat Peduli Betawi), Nusa Putra (pengajar filasafat budaya), dan Sarnadi Adam (pelukis).

Menurut Nazar yang main di sinetron Pepesan Kosong, bila produk kesenian Betawi dipersiapkan dengan matang, dia optimistis akan berhasil menarik perhatian masyarakat. Pendapat ini didukung oleh Rusdi Saleh, yang menjadi anggota Lembaga Kebudayan Betawi (LKB). Rusdi melihat kekayaan budaya Betawi yang jadi aset nasional masih dapat dikembangkan.

Rusdi Saleh membandingkan dengan kebudayaan dominan di daerah Pusan, Korea Selatan, yang dapat berkembang dan tetap lestari hingga saat ini. "Ada semacam perkampungan budaya suku yang dominan di Korea Selatan. Itu diupayakan oleh pemerintah setempat untuk dikembangkan menjadi obyek pariwisata. Ternyata berkembang sekaligus bisa menjadi konservasi budaya," papar dia.

Kepada wisatawan yang mengunjungi Korea Selatan, dipertontonkan berbagai upacara ritual agama, kebiasaan minum teh, sampai membuat kue. "Betawi juga punya budaya khas. Seperti upacara perkawinan, sunatan dengan arak-arakan, atau membuat makanan Betawi misalnya saja dodol. Kalau mebuat dodol harus berpuasa dan sebagaimnya baru jadi," ujar Rusdi.

Sementara Nusa Putra, memandang pelestarian budaya Betawi sebagai sesuatu yang kompleks, tidak terbatas pada kesenian semata. Dia menyayangkan, kepuasan masyarakat Betawi dalam memandang budayanya sendiri, hanya sebatas pada simbol semata. "Sekarang kita lihat, gubernur pakai baju adat Betawi, kita sudah senang. Sementara setiap kebijakan yang dikeluarkannya sama sekali tidak menguntungkan masyarakat Betawi," kata dia.

Pekan Budaya Betawi (PBB) berlangsung sejak 4 Oktober lalu menampilkan aneka lomba. Antara lain lomba dustur, tanjidor, sike/yali dan lomba rawi. Selain itu terdapat beberapa pergelaran seni Betawi yaitu tari tindak ajret, topeng Betawi, samrah, sahibul hikayat, musik sampyoh, uncul, blenggo rebana biang, gambang ngancrak, lenong dines, ondel-ondel, keneng merah, sendra tari Nyai Dasimah, musik gambus, zapin, teater blantek dan wayang kulit Betawi.

Menurut Tuti T Adi, koordinator PBB, anggaran acara ini cuma Rp 300 juta. PBB, ujarnya, merupakan karya tangan anak Betawi dalam mengapresiasikan seni dan budaya Betawi kepada warganya dan warga non-Betawi. "Kita berharap masyarakat masih menaruh perhatian pada PBB," katanya.

Tuti berharap ada kesadaran warga Betawi untuk melestarikan nilai-nilai tradisi budaya daerahnya. "Di sini (PBB) bisa menjadi media peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya Betawi," ujar Tuti yang juga mengajar di jurusan seni musik Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Pemda DKI Jakarta, kata Tuti, harusnya melihat potensi kesenian Betawi sama seperti Pemda lainnya dalam memandang kebudayaan daerah. Dia mencontohkan Pemda Jawa Barat yang memasukan bahasa daerah (Ssunda) sebagai salah satu kurikulum mata pelajaran di sekolah. Demikian pula, Pemda DKI diharapkan dapat memasukkan mata pelajaran bahasa Betawi ke dalam kurikulum sekolah dasar. "Mata pelajaran bahasa Betawi bukan sekedar bicara bahasa Betawi, tetapi juga mempelajari kebudayaan dan sastra Betawi," katanya.

Dimata Tuti, warga Betawi akan mengalami perubahan mendasar di era globalisasi ini. Apalagi warga Betawi mulai terpinggirkan oleh kehadiran warga pendatang yang memiliki kelebihan dalam segi ekonomi dan sumber daya manusia (SDM). "Kita perlu mengingatkan dan memberikan penyadaran terhadap warga Betawi bahwa persaingan di ibukota semakin kompetitif," tandasnya.


(suseno/jhonny sitorus)
http://www.korantempo.com/news/2001/10/7/Metro/92.html

Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

3 komentar:

Yani mengatakan...

kESENIAN bETAWI kudu kita jaga

Wiro Utomo mengatakan...

Setuju sekali sama yani, kesenian betawi harus kita lestarikan...

Unknown mengatakan...

ayo mulai sekarang kite jaga budaya kita...

Posting Komentar

Untuk sobat blogger yang ingin memberi komentar atas situs ini dan isi tulisan yang ada di blog ini, silahkan masukkan komentar-komentar sobat.

 
Design by Technology Information Center